bg-hero
Logo Media Peserta

Media Peserta / Bale Bengong

Balebengong Kembangkan Melali Sebagai Model Bisnis

Berangkat dari cetusan ide saat menggelar pelatihan jurnalisme warga ke desa-desa di Bali,  Balebengong.id terinspirasi mengusulkan model bisnis media dengan program Melali ke Desa. Melali adalah kegiatan tourism ke desa-desa  yang dipadukan dengan kegiatan pendokumentasian obyek wisata dan budaya oleh jurnalisme warga. Balebengong  membuka kesempatan kepada masyarakat  atau turis mengikuti perjalanan ke desa desa yang belum dikenal untuk menyaksikan obyek wisata baru dan tradisi yang unik. 

Pengelolaan perjalanan itu melibatkan warga desa yang sebelumnya mengikuti kelas jurnalisme warga binaan Balebengong. Kegiatan tersebut juga disertai keharusan bagi jurnalisme warga membuat liputan berupa story perjalan, video tentang foto obyek wisata atau tradisinya. Demikian juga dengan peserta kunjungan yang ingin menuliskan cerita, membuat video dan foto  kegiatan. Hasil  karya mereka bisa dituangkan di website Bale Bengong atau web Melalui.id.  Sehingga Balebengong  memiliki  konten dari sumbangan kegiatan tersebut. Sementara bagi warga desa, mereka memperoleh  manfaat diperkenalkannya potensi obyek wisata baru, yang mungkin sebelumnya tak dikenal dikenal. “Juga pembelajaran bagi warga dalam mengelola potensi wisata desanya,” ujar  Iin Valentine, jurnalis Balebengong pengelola program tersebut. 

Dalam program IMA ini,  Balebengong memilih 2 desa yakni, desa Mengani di Kintamani Bangli dan desa Les di Kecamatan Tejakula, Buleleng sebagai pilot projek mereka. Desa Mengani  diusulkan karena potensinya sebagai desa penghasil kopi. Sedang Desa Les diusulkan karena potensinya sebagai desa yang memiliki panorama segara di gunung, selain produksi  gula juruh,  madu dan arak Bali.

Pertimbangan Bale Bengong menggarap proyek ini didasari pertimbangan tingginya minat turis untuk menikmati wisata berbasis  kearifan lokal dan keinginan melihat Bali dari sisi berbeda.Juga kurangnya  pengembangan wisata itu, mendorong Balebengong lalu mengembangkan model tersebut. Dengan kegiatan itu Balebengong telah memfasilitasi wisata alternatif di Bali. Juga mempertemukan profil -profil unik di desa, sekaligus memberdayakan potensi jurnalisme warga untuk mengembangkan wisata di desanya.  

Dari kegiatan itu menurut Iin, Bale Bengong dapat memperoleh 3-4 artikel yang dikirim warga maupun turis yang

baleBengong2.png

mengikuti kegiataan serta konten berupa foto dan video. Dari kegiatan itu mereka bisa mengumpulkan  pendapatan  dari margin  sekitar 10 persen yang akan di share berbagai pihak, seperti warga yang terlibat, lembaga yang ikut serta dan tentu saja Balebengong.

Konsep perjalanan   mendokumentasian wisata dan budaya ini dianggap memiliki prospek dan diminati touris pada perjalanan

wirata yang mengandung nilai kearifan lokal dan tek biasa ini. Bahkan masyarakat desa setempat yang antusias untuk mengelolanya dan mendesain rute sendiri kunjungan,. Balebengong tinggal mengatur sistem  dan tiketnya  serta  promosinya melalui website yang telah dibuat.  Sehingga mereka  lihat  model bisnis ini memiliki prospek yang  baik untuk dikembangkan.

bale-img.png

Foto: Perjalanan Melali ke Desa Mangani dan desa Les.